Selasa, 07 Januari 2020

Keripik Kulit Lumpia Chrispy


Keripik Kulit Lumpia Chrispy– Permukiman padat penduduk biasanyalazimnyaumumnya identik dengan karakteristik kehidupan keras, rawan kejahatankriminalkriminalitasmelanggar hukumkezaliman dan kemiskinan. TapiTetapiMelainkanNamun akan terlihattampakkelihatannampakmenonjol panoramapemandangan berbeda saatketikadikala menyusurimenelusuri Gang Kampung Kranggan Dalam, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang.

MenjelangMemasuki gang permukiman Kranggan Dalam, di kanan-kiri akan terlihattampakkelihatannampakmenonjol aktivitaskegiatankesibukan warga berprofesibekerja di rumah masing-masing. Mereka memanfaatkan selasarteras rumah maupunataupun ruang tamutetamu sebagai dapur produksi kulit lumpia. BahkanPunMalahMalahan kampung ini dikenaldiketahui tidaktak pernah tidur, sebabkarena memilikimempunyai aktivitaskegiatankesibukan selama 24 jam nonstop tidaktak pernah berhentistop produksi.
Terdapat kurang lebih 40 pengusaha kulit lumpia dengan mempekerjakan puluhan pekerja. Mereka memasok kulit lumpia ke berbagaipelbagaiberagambermacam-macamberanekabermacamberjenis-jenis kota besar di semuasegalaseluruh Indonesia. TidakTak salah, kampung ini dikenaldiketahui sebagai “Kampung Kulit Lumpia”.

. Tangannya cekatan mengambil adonan tepung terigu yang kenyal dari ember, lalu dimasukkan ke dalam tiga wajan panas di atas kompor gas. CumaHanya butuh sebagianbeberapa detik, diaia mengangkat adonan terigu dan tersisa lapisan tipis di permukaan wajan.

Lapisan atau lembaran tipis itu langsunglantassegeraseketika diangkat dan diterapkandigunakandipakaidiaplikasikan sebagai kulit lumpia. Lembaran kulit lumpia itu kemudian diambil oleh produsen pembuat lumpia yang dikenaldiketahui sebagai salah satu kulinermasakan khas Kota Semarang.

“AktivitasKegiatanKesibukan industri kulit lumpia di kampung ini sudahtelah dilakukandilaksanakandijalankandikerjakan turun-temurun. Pertama kali, usaha pembuatan kulit lumpia ini dilakukandilaksanakandijalankandikerjakan oleh Mak Wa. Istilahnya beliau pertama kali babat alas, bikin kulit lumpia sekaliansekaligus bikin lumpia. Beliau sudahtelah almarhummendiang, generasi penerusnya sekarangkini Lumpia Mbak Lien,” katanya.
Sejumlah warga di kampung tersebuthal yang demikian duludahulu dilibatkan sebagai pekerja oleh Mak Wa. Dalam perkembangan waktu, para pekerja tersebuthal yang demikian mendirikan usaha sendiri sampaihingga berkembang seperti sekarangkini ini.

“SaatKetikaDikala ini, terdapat kurang lebih 40 pengusaha kulit lumpia di kampung ini. Sekurang-kurangnya mampusanggupcakapkapabel memproduksi 70 karung tepung terigu setiaptiaptiap-tiap hari (1 karungnya seberat 25 kg). SetiapTiapTiap-tiap pengusaha rata-rata menghabiskan 2 sampaihingga 4 karung tepung setiaptiaptiap-tiap hari. SetiapTiapTiap-tiap produksi kulit lumpia 1 karung memilikimempunyai omzet kotordekilkumal kurang lebih Rp 400 ribu,” ungkap pria yang menekuni produksi kulit lumpia sejaksemenjak 2004 dan di 2008 mendirikan usaha sendiri.

SedangkanPadahalMeskipunWalaupunMeski sudahtelah lama ada, lanjutnya, tapitetapimelainkannamun baru terbentukterwujud komunitaskelompok sosial perajin kulit lumpia kurang lebih sejaksemenjak 6 tahun lalu. LewatViaMelaluiMelewati komunitaskelompok sosial perajin kulit lumpia ini pemasarannya lebih tersusuntertata.
MenurutBerdasarkan diaia, perajin kulit lumpia sudahtelah nyaman dengan kondisikeadaansituasi bisnis tersebuthal yang demikian. SedangkanPadahalMeskipunWalaupunMeski omzetnya tidaktak terlalu besar, tapitetapimelainkannamun cenderung stabil. PemesanPengorder tidaktak termakantergodaterpengaruh musim, bahkanpunmalahmalahan produksi harusseharusnyasemestinyapatutsepatutnyawajibmesti setiaptiaptiap-tiap hari 24 jam agarsupaya dapatbisa memenuhi pasokan.

“Hampir semuasegalaseluruh perajin kulit lumpia ini mandiri dari segi permodalan. TidakTak pernah mendapatkanmendapatmemperoleh bantuan permodalan dari pemerintah. Memang sempat ditawari pinjaman modal, tapitetapimelainkannamun sebabkarena selama ini tidaktak ada kendala mengenai permodalan. MakaKarenanya tawaran pinjaman permodalan ditolak,” “TerutamaKhususnyaTerlebihSecaraKhususTerutamanyaLebih-lebihTerpenting kebersihan dan kenyamanan para pembuat kulit lumpia masih memprihatinkan dari segi kenyamanan, higienisnya, itu kan makanan jadi perlu dilihatdiperhatikandiamatidipandang,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar